Kajian Ushul Fiqih "Golongan Hukum Syar'i dalam Pandangan Dukun Ushul & Dukun Fiqh"
إلى حضرة النبي المصطفى محمّد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وأصحابه أجمعين.
وإلى جميع مشايخنا وأساتذتنا وآبائنا والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات خصوصا الى روح :
Syeikh Namlah, Simbah Agus, Orang tua, keluarga dan Anak turunku, Warih firdausi , semua yang aktif berbagi ilmu, Semoga selalu dalam Rahmat Alloh di dunia dan akhirat, ilaa yaumil qiyamah wa husnul khotimah,
الفاتحة:
ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (1)
اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ (2) اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (3) ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻮﻡ اﻟﺪﻳﻦ (4) ﺇﻳﺎﻙ ﻧﻌﺒﺪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ (5)
اﻫﺪﻧﺎ اﻟﺼﺮاﻁ اﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ (6) ﺻﺮاﻁ اﻟﺬﻳﻦ ﺃﻧﻌﻤﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻏﻴﺮ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ اﻟﻀﺎﻟﻴﻦ (7)
Aamiin.
II. Hukum syari dalam pandangan dukun ushul dan dukun fiqh.
Dalam hal ini terpecah menjadi dua golongan.
💞1. Hukum syari adalah : khitob Allah yang berhubungan dengan fiil mukallaf, baik didalamnya berupa dilalah perintah, pilihan, atau juga hukum perdata.
Pengertian diatas diusung oleh para dukun ushul. Meski pada titik tertentu ada pernik perbedaan, tp yg jelas sepakat pada muara garis besarnya sebagai pengertian diatas. Yaitu ilmu akan khitob Allah berupa : amar + nahi + takhyir + wadzok.
Contoh yg masuk tholab dan berkonsekwensi wajib: perintah shalat.
ﻓﺎﻹﻳﺠﺎﺏ ﻫﻮ ﻧﻔﺲ ﻗﻮﻟﻪ: " اﻓﻌﻞ " ﻣﺜﻞ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ:
(ﺃﻗﻢ اﻟﺼﻼﺓ ﻟﺪﻟﻮﻙ اﻟﺸﻤﺲ)
Contoh larangan yang berkonsekwensi haram: larangan membunuh.
ﻭاﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﻫﻮ ﻧﻔﺲ ﻗﻮﻟﻪ: " ﻻ ﺗﻔﻌﻞ "
ﻣﺜﻞ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: (ﻭﻻ ﺗﻘﺘﻠﻮا اﻟﻨﻔﺲ اﻟﺘﻲ ﺣﺮﻡ اﻟﻠﻪ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﺤﻖ) .
Nah, point yang diangkat oleh dukun ushul dalam hal ini, berkenaan dg hukum syari yaitu ada pada diksi dan redasi ayat/ hadits.
💞2. Menurut mazhab ini, fokus pengertian hukum syari bukan pada redaksi ayat, tapi pada apa obyek yang ditunjuk oleh ayat.
Jadi bukan nash( redaksi ayat) , tapi atsar( label satu obyek karen imbas kena sindiran ayat).
Bersambung.
Halaman :130.
اﻟﻤﺒﺤﺚ اﻟﺜﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺇﻃﻼﻕ اﻟﺤﻜﻢ اﻟﺸﺮﻋﻲ ﺑﻴﻦ اﻷﺻﻮﻟﻴﻴﻦ ﻭاﻟﻔﻘﻬﺎء
ﻟﻘﺪ اﺧﺘﻠﻒ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻋﻠﻰ ﻣﺬﻫﺒﻴﻦ:
اﻟﻤﺬﻫﺐ اﻷﻭﻝ: ﺃﻥ اﻟﺤﻜﻢ اﻟﺸﺮﻋﻲ ﻫﻮ: ﺧﻄﺎﺏ اﻟﻠﻪ - ﺗﻌﺎﻟﻰ -
اﻟﻤﺘﻌﻠﻖ ﺑﻔﻌﻞ اﻟﻤﻜﻠﻒ اﻗﺘﻀﺎء ﺃﻭ ﺗﺨﻴﻴﺮا ﺃﻭ ﻭﺿﻌﺎ.
ﻭﻫﺬا ﻣﺬﻫﺐ اﻷﺻﻮﻟﻴﻴﻦ - ﻛﻤﺎ ﺳﺒﻖ ﺑﻴﺎﻧﻪ -.
ﻭاﻷﺻﻮﻟﻴﻮﻥ ﻭﺇﻥ اﺧﺘﻠﻔﻮا ﻓﻲ ﺗﻌﺮﻳﻔﺎﺗﻬﻢ، ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻳﺠﺘﻤﻌﻮﻥ ﻋﻠﻰ
ﺷﻲء ﻭاﺣﺪ ﻭﻫﻮ: ﻛﻮﻥ اﻟﺤﻜﻢ ﻋﻠﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺲ ﺧﻄﺎﺏ اﻟﺸﺎﺭﻉ اﻟﺬﻱ
ﻳﻄﻠﺐ ﻣﻦ اﻟﻤﻜﻠﻒ ﻓﻌﻞ ﺷﻲء، ﺃﻭ ﻛﻔﻪ ﻋﻨﻪ، ﺃﻭ ﻳﺨﻴﺮﻩ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ،
ﻭﻳﺠﻌﻞ اﻟﺸﻲء ﺳﺒﺒﺎ، ﺃﻭ ﺷﺮﻃﺎ، ﺃﻭ ﻣﺎﻧﻌﺎ، ﺃﻭ ﺻﺤﺔ، ﺃﻭ ﻓﺎﺳﺪا،
ﻭﻧﺤﻮ ﺫﻟﻚ ﻣﻤﺎ ﻳﺪﺧﻞ ﺗﺤﺖ ﺧﻄﺎﺏ اﻟﻮﺿﻊ.
ﻓﺎﻹﻳﺠﺎﺏ ﻫﻮ ﻧﻔﺲ ﻗﻮﻟﻪ: " اﻓﻌﻞ " ﻣﺜﻞ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ:
(ﺃﻗﻢ اﻟﺼﻼﺓ ﻟﺪﻟﻮﻙ اﻟﺸﻤﺲ) ، ﻭاﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﻫﻮ ﻧﻔﺲ ﻗﻮﻟﻪ: " ﻻ ﺗﻔﻌﻞ "
ﻣﺜﻞ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: (ﻭﻻ ﺗﻘﺘﻠﻮا اﻟﻨﻔﺲ اﻟﺘﻲ ﺣﺮﻡ اﻟﻠﻪ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﺤﻖ) .
ﻓﺎﻷﺻﻮﻟﻴﻮﻥ ﻧﻈﺮﻭا ﺇﻟﻰ ﺫاﺕ اﻟﺤﻜﻢ، ﻭﻫﻮ ﺧﻄﺎﺏ اﻟﺸﺮﻉ
ﺑﺎﻟﺘﺤﺮﻳﻢ، ﺃﻭ اﻹﻳﺠﺎﺏ، ﺃﻭ اﻟﻨﺪﺏ، ﺃﻭ اﻟﻜﺮاﻫﺔ، ﺃﻭ اﻹﺑﺎﺣﺔ.
اﻟﻤﺬﻫﺐ اﻟﺜﺎﻧﻲ: ﺃﻥ اﻟﺤﻜﻢ اﻟﺸﺮﻋﻲ ﻫﻮ: ﻣﺎ ﺛﺒﺖ ﺑﺎﻟﺨﻄﺎﺏ
اﻟﺸﺮﻋﻲ، ﺃﻱ: ﺃﺛﺮﻩ اﻟﻤﺘﺮﺗﺐ ﻋﻠﻴﻪ، ﻻ ﻧﻔﺲ اﻟﻨﺺ اﻟﺸﺮﻋﻲ، ﻭﻫﻮ
ﻣﺬﻫﺐ اﻟﻔﻘﻬﺎء.
Komentar
Posting Komentar