Kajian Hadist "Hadits Muallaq dalam Shohih Bukhori"

Saya mulia dulu kajian ilmu hadits bagianku.
 إلى حضرة النبي المصطفى محمّد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وأصحابه أجمعين.
وإلى جميع مشايخنا وأساتذتنا وآبائنا والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات خصوصا الى روح :
Syeikh Mahir Yasin, Simbah Agus, Orang tua, keluarga dan Anak turunku, Warih firdausi , semua yang aktif berbagi ilmu, Semoga selalu dalam Rahmat Alloh di dunia dan akhirat, ilaa yaumil qiyamah wa husnul khotimah,
الفاتحة:
ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (1)
اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ (2) اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (3) ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻮﻡ اﻟﺪﻳﻦ (4) ﺇﻳﺎﻙ ﻧﻌﺒﺪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ (5)
اﻫﺪﻧﺎ اﻟﺼﺮاﻁ اﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ (6) ﺻﺮاﻁ اﻟﺬﻳﻦ ﺃﻧﻌﻤﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻏﻴﺮ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ اﻟﻀﺎﻟﻴﻦ (7)
Aamiin.

Masih lanjutan hadits muallaq yang ada dalam sohih bukhori. Para dukun hadits telah sepakat membuat rumusan, bahwa semua hadits muallaq yang ada didalam jamik sohih bukhori, jika menggunakan sighot jamz, maka kita hanya perlu taqliid dan yakin bahwa itu hadits adalah sohih. Bahkan andaipun bukan melalui jalur gurunya, jika ada dukun hadits lain yang jelas mutabar juga sebutkan sanad maushulnya, maka hal itupun dianggap telah mencukupi.
ﻭﻗﺪ ﺃﺟﺎﺏ اﻟﺤﺎﻓﻆ اﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻋﻦ ﻫﺬا ﺑﻘﻮﻟﻪ: ((ﻭﻗﺪ ﺗﻘﺮﺭ ﻋﻨﺪ اﻟﺤﻔﺎﻅ اﻥ اﻟﺬﻱ ﻳﺄﺗﻲ ﺑﻪ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻣﻦ اﻟﺘﻌﺎﻟﻴﻖ ﻛﻠﻬﺎ ﺑﺼﻴﻐﺔ اﻟﺠﺰﻡ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﺤﻴﺤﺎ اﻟﻰ ﻣﻦ ﻋﻠﻘﻪ ﻋﻨﻪ ﻭﻟﻮ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻣﻦ ﺷﻴﻮﺧﻪ ﻟﻜﻦ اﺫا ﻭﺟﺪ اﻟﺤﺪﻳﺚ اﻟﻤﻌﻠﻖ ﻣﻦ ﺭﻭاﻳﺔ ﺑﻌﺾ اﻟﺤﻔﺎﻅ ﻣﻮﺻﻮﻻ اﻟﻰ ﻣﻦ ﻋﻠﻘﻪ ﺑﺸﺮﻁ اﻟﺼﺤﺔ ﺃﺯاﻝ اﻻﺷﻜﺎﻝ))

Sebagaimana hadits hisyam bin ammar yang waktu lampau kita bahas, Imam thobrony menyebutkan sanad lengkapnya dalam sanad syammiyyiin.
Maka hadits muallaq bukhori diatas sudah barang tentu kita harus taqlid terima beres kalau itu adalah shohih.
ﺛﻢ ﺫﻛﺮ اﻟﺤﺎﻓﻆ: اﻥ اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﺃﺧﺮﺟﻪ ﻓﻲ ﻣﺴﻨﺪ اﻟﺸﺎﻣﻴﻴﻦ، ﻓﻘﺎﻝ: ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻳﺰﻳﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﺼﻤﺪ، ﻗﺎﻝ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻫﺸﺎﻡ ﺑﻦ ﻋﻤﺎﺭ
 
Konsekwensi dari polemik hadits hisyam bin ammar tadi dalam ranah fiqh. Karena hadits muallaq bukhori diatas adalah sohih, maka imbas hukumnya: jumhur ulama memandang bahwa musik dan jual beli alatnya adalah haram.
Begitu pula sebaliknya.
ﺃﺛﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﻫﺸﺎﻡ ﺑﻦ ﻋﻤﺎﺭ ﻓﻲ اﺧﺘﻼﻑ اﻟﻔﻘﻬﺎء: ﺣﻜﻢ اﻟﻐﻨﺎء ﻭﺣﻜﻢ ﺑﻴﻊ ﺁﻻﺕ اﻟﻐﻨﺎء ﺫﻫﺐ اﻟﺠﻤﻬﻮﺭ اﻟﻰ ﺣﺮﻣﺔ اﻟﻐﻨﺎء ﻭﺣﺮﻣﺔ ﺑﻴﻊ ﺁﻻﺕ اﻟﻐﻨﺎء، ﻋﻠﻰ ﺧﻼﻑ ﺑﻴﻦ اﻟﻤﺬاﻫﺐ ﻓﻲ ﺗﻔﺼﻴﻞ ﺫﻟﻚ
 
Maksudnya, baik yang halalkan musik maupun yang mengharapkannya sama sama berangkat dari hadits hisyam tadi.
ﻭﻣﻤﺎ اﺳﺘﺪﻟﻮا ﺑﻪ ﺣﺪﻳﺚ ﻫﺸﺎﻡ ﺑﻦ ﻋﻤﺎﺭ اﻟﺴﺎﺑﻖ
 
Dalah hal ini, ibnu hazm yang menghalalkan musik dan jual beli alatnya. Maka dari itu, seseorang bisa dipenjara karena merusakkannya.
ﻭﺫﻫﺐ اﺑﻦ ﺣﺰﻡ اﻟﻰ ﺟﻮاﺯ اﻟﻐﻨﺎء ﻭﺟﻮاﺯ ﺑﻴﻊ ﺁﻻﺗﻪ ﻓﻘﺪ ﻗﺎﻝ: ((ﻭﺑﻴﻊ اﻟﺸﻄﺮﻧﺞ ﻭاﻟﻤﺰاﻣﻴﺮ ﻭاﻟﻌﻴﺪاﻥ ﻭاﻟﻤﻌﺎﺯﻑ ﻭاﻟﻄﻨﺎﺑﻴﺮ ﺣﻼﻝ ﻛﻠﻪ ﻭﻣﻦ ﻛﺴﺮ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺿﻤﻨﻪ..))
 
Untuk itu, romo kyai ibnu hazm dawuh: jual beli cd, kaset, rekaman lagi dan semua perangkatnya adalah halalan thoyyobah plus hak patennya. Karena memang tidak ada nash kuat untuk mengharamkannya.
ﺛﻢ ﻗﺎﻝ: ((اﻥ ﺑﻴﻌﻬﺎ ﺣﻼﻝ ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺑﻴﻊ اﻟﻤﻐﻨﻴﺎﺕ ﻭاﺑﺘﻴﺎﻋﻬﻦ ﺣﻼﻝ ﻷﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﺄﺕ ﻧﺺ ﺑﺘﺤﺮﻳﻢ ﺑﻴﻊ ﺷﻲء ﻣﻦ ﺫﻟﻚ))
 
2. Bentuk bentuk inqithok: mursal secara umum.
اﻟﻨﻮﻉ اﻟﺜﺎﻧﻲ ﻣﻦ ﺃﻧﻮاﻉ اﻻﻧﻘﻄﺎﻉ: اﻻﺭﺳﺎﻝ ﺑﻤﻌﻨﺎﻩ اﻟﻮاﺳﻊ
 
 Secara umum, mursal itu macam macam bentuknya.
  1. Inqithok secara dhohir.
  2. Tadliiis. 
  3. Mursal khofy. 
  4. Hilangnya rowi setalah tabi'in.
ﺗﺪﻝ ﻛﻠﻤﺔ اﻻﺭﺳﺎﻝ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻋﻤﻮﻣﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻋﺪﺓ ﻣﻌﺎﻥ:
ﺃﻭﻻ: اﻻﻧﻘﻄﺎﻉ اﻟﻈﺎﻫﺮ.
ﺛﺎﻧﻴﺎ: اﻟﺘﺪﻟﻴﺲ.
ﺛﺎﻟﺜﺎ: اﻻﺭﺳﺎﻝ اﻟﺨﻔﻲ.
ﺭاﺑﻌﺎ: ﺳﻘﻮﻁ ﻣﺎ ﻓﻮﻕ اﻟﺘﺎﺑﻌﻲ.
 
Hadits mursal, menurut mutaqoddimin itu sama saja dg hadits inqithok dimanapun tempatnya. Baik di awal, tengah ataupun akhir. Hal itu telah maklum di mata para ahli ushul, fiqh dan ahli hadits.
ﻭاﻟﻤﺮﺳﻞ ﻓﻲ اﻃﻼﻕ اﻟﻤﺘﻘﺪﻣﻴﻦ ﻳﺮاﺩ ﺑﻪ ﻛﻞ اﻧﻘﻄﺎﻉ ﻓﻲ اﻟﺴﻨﺪ ﺳﻮاء ﻛﺎﻥ اﻻﻧﻘﻄﺎﻉ ﻓﻲ ﺃﻭﻝ اﻟﺴﻨﺪ ﺃﻭ ﻓﻲ ﺁﺧﺮﻩ ﺃﻭ ﻓﻲ ﻭﺳﻄﻪ، ﻭﺫﻟﻚ ﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﺃﻛﺜﺮ اﻻﺻﻮﻟﻴﻴﻦ ﻭﺃﻫﻞ اﻟﻔﻘﻪ ﻭاﻟﺨﻄﻴﺐ ﻭﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ اﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ
 
Hingga akhirnya muncul istilah pengkhususan arti mursal, yaitu hilangnya rowi dari tabi'in atau sahabat dengan redaksi marfuk.
ﺛﻢ اﺳﺘﻘﺮ اﻻﺻﻄﻼﺡ ﻓﻲ: اﻥ اﻟﻤﺮﺳﻞ ﻻ ﻳﻄﻠﻖ اﻻ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺭﻓﻌﻪ اﻟﺘﺎﺑﻌﻲ اﻟﻰ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ

Satu misal, sebagaimana yang dilakukan golongan mutaakhirin semisal ibnu sholat, yang perinci lebih detail dengan membedakannya antara mursal khofi dan tadlis isnad. Yaitu saat seorang rowi meriwayatkan satu hadits dari orang yang ia temui, padahal tidak dapat hadits itu darinya, agar disangka ia simak. Atau dari orang yang sezaman dengannya, tapi tidak bertemu, juga biar disangka ia dapat riwayat itu secara simaak.
ﻭﻗﺪ ﻣﺰﺝ اﺑﻦ اﻟﺼﻼﺡ ﺑﻴﻦ اﻟﺘﺪﻟﻴﺲ ﻭاﻻﺭﺳﺎﻝ اﻟﺨﻔﻲ، ﻓﻘﺪ ﻋﺮﻑ اﻟﺘﺪﻟﻴﺲ - ﺃﻱ: ﺗﺪﻟﻴﺲ اﻻﺳﻨﺎﺩ -ﺑﻘﻮﻟﻪ: ((ﻫﻮ ﺃﻥ ﻳﺮﻭﻱ اﻟﺮاﻭﻱ ﻋﻤﻦ ﻟﻘﻴﻪ ﻣﺎ ﻟﻢ ﻳﺴﻤﻌﻪ ﻣﻨﻪ؛ ﻣﻮﻫﻤﺎ ﺃﻧﻪ ﺳﻤﻌﻪ ﻣﻨﻪ، ﺃﻭ ﻋﻤﻦ ﻋﺎﺻﺮﻩ، ﻭﻟﻢ ﻳﻠﻘﻪ ﻣﻮﻫﻤﺎ ﺃﻧﻪ ﻟﻘﻴﻪ ﻭﺳﻤﻌﻪ ﻣﻨﻪ)
 
Hal diatas dibantah ibnu hajar : adapun jika hidup semasa tapi tidak bertemu, maka itu tidak dinamakan tadliis. Tapi mursal khofy.
ﻭﻗﺪ اﻋﺘﺮﺽ اﻟﺤﺎﻓﻆ اﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻋﻠﻰ ﻗﻮﻟﻪ: ((ﻋﻤﻦ ﻋﺎﺻﺮﻩ ﻭﻟﻢ ﻳﻠﻘﻪ)) ﺑﺄﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﻣﻦ اﻟﺘﺪﻟﻴﺲ، ﺑﻞ ﻫﻮ ﻣﻦ اﻟﻤﺮﺳﻞ اﻟﺨﻔﻲ
 
Lebih jauh ibnu hajar bilang : jika rowi tadi saling bertemu, disampaikan dengan sighot yang seakan bertemu ( simaak), tapi sebenarnya ia tidak mendengar langsung : maka dinamakan tadliis. Tapi jika hidup semasa, tapi tidak bertemu, maka dinamakan mursal khofy. Atau memang tidak semasa, maka itu mursal secara mutlak.
اﺫ ﻗﺎﻝ: ((ﻭاﻟﺘﺤﻘﻴﻖ ﻓﻴﻪ اﻟﺘﻔﺼﻴﻞ: ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻣﻦ ﺫﻛﺮ ﺑﺎﻟﺘﺪﻟﻴﺲ ﺃﻭ اﻻﺭﺳﺎﻝ اﺫا ﺫﻛﺮ ﺑﺎﻟﺼﻴﻐﺔ اﻟﻤﻮﻫﻤﺔ ﻋﻤﻦ ﻟﻘﻴﻪ ﻓﻬﻮ ﺗﺪﻟﻴﺲ، ﺃﻭ ﻋﻤﻦ ﺃﺩﺭﻛﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﻠﻘﻪ ﻓﻬﻮ اﻟﻤﺮﺳﻞ اﻟﺨﻔﻲ، ﺃﻭ ﻋﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﺪﺭﻛﻪ ﻓﻬﻮ ﻣﻄﻠﻖ اﻻﺭﺳﺎﻝ)
 
Dari keterangan ini kita jadi bisa mengklasifikasikan, bahwa kata mursal itu punya setidaknya 4 arti.
ﻓﺘﺒﻴﻦ ﻟﻨﺎ ﻣﻦ ﻫﺬا ﺃﻥ ﻛﻠﻤﺔ اﻻﺭﺳﺎﻝ ﺗﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﻣﻌﺎﻥ:
 
Definisi lain hadis mursal dlm arti khusus adlh
ما سقط واحد بعد التابعي
Artinya yg gugur hny satu yaitu seseorg stlh tabii yaitu sahabi saja. Tabii nggak ikutan gugur
  1. Inqithok dzahir : meriwayatkan dari orang yang ia tidak hidup semasa.
  2. Tadliis isnaad: meriwayatkan dari orang yang ia temui, tapi sebenarnya apa yang ia riwayatkan tadi bukan ia dapat darinya. 
  3. Mursal khofi: ia meriwayatkan satu hadits dari seorang rowi yang ia tidak hidup semasa, atau bahkan bertemu, hanya saja pertemuan itu tidak ada indikasi bahwa ia pernah ngaji darinya( sebatas kencan). 
  4. Jatuhnya rowi setelah ( diatas) tabi'in.
اﻷﻭﻝ: اﻻﻧﻘﻄﺎﻉ اﻟﻈﺎﻫﺮ، ﻭﻫﻮ: ﺃﻥ ﻳﺮﻭﻱ اﻟﺮاﻭﻱ ﻋﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﻌﺎﺻﺮﻩ.
اﻟﺜﺎﻧﻲ: ﺗﺪﻟﻴﺲ اﻻﺳﻨﺎﺩ، ﻭﻫﻮ: ﺃﻥ ﻳﺮﻭﻱ اﻟﺮاﻭﻱ ﻋﻤﻦ ﻟﻘﻴﻪ ﻭﺳﻤﻊ ﻣﻨﻪ ﻣﺎ ﻟﻢ ﻳﺴﻤﻌﻪ.
اﻟﺜﺎﻟﺚ: اﻟﻤﺮﺳﻞ اﻟﺨﻔﻲ، ﻭﻫﻮ: اﻥ ﻳﺮﻭﻱ اﻟﺮاﻭﻱ ﻋﻤﻦ ﻋﺎﺻﺮﻩ ﻭﻟﻢ ﻳﻠﻘﻪ، اﻭ ﻟﻘﻴﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﺴﻤﻊ ﻣﻨﻪ.
اﻟﺮاﺑﻊ: ﺳﻘﻮﻁ ﻣﺎ ﻓﻮﻕ اﻟﺘﺎﺑﻌﻲ.
 
Untuk contoh contohnya dari setiap perincian diatas, insyaallah akan dibahas pada episode selanjutnya beserta gelinjang ulama dalam memahaminya hingga terlacak metodologi pengambilan dari hukum hukum fiqh yang mereka produksi.
ﻭﺳﻮﻑ ﺃﺗﻜﻠﻢ ﻋﻦ ﻛﻞ ﺻﻮﺭﺓ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ اﻟﺼﻮﺭ ﻭﺃﻣﺜﻞ ﻟﻬﺎ ﺑﻤﺎ ﻳﺼﺢ اﻟﺘﻤﺜﻴﻞ ﺑﻪ ﻭﺃﺫﻛﺮ ﺃﺛﺮ ﺫﻟﻚ ﻓﻲ اﺧﺘﻼﻑ اﻟﻔﻘﻬﺎء اﻥ ﺷﺎء اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ.

💣Ulasan💣
[07:02, 12/16/2017] +62 813-3181-8080: Dia cuma harus ضمنه..bertanggung jwb krnnya mbah...jahat bngt ya klo sampe dipenjara? 😁😁😁
[07:03, 12/16/2017] +62 821-3730-0660: Sampean kan jarang manggung bersama inul, ning. Gitar tuanya john lennon itu milyaran, ning.
[07:07, 12/16/2017] +62 821-3730-0660: Sampean mesti ngetiknya luama.
[07:07, 12/16/2017] +62 813-3181-8080: Ya klo sengaja pantes lah..
Tp dlm kondisi nggak sengaja ya cuma ضمنه (bertanggung jwb atasnya)... Sy kira itu beda mbah, antr bertanggyng jwb dan dipenjara. Memang sih bisa ke arah sana klo sengaja 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
[07:08, 12/16/2017] +62 821-3730-0660: 👍🌺🍆
[07:09, 12/16/2017] +62 813-3181-8080: Sy cuma mahami klmt ومن كسر شيءا منها ضمنه😁😁😁 pemahaman sy cetek mbah, maaf ya
[07:09, 12/16/2017] +62 821-3730-0660: 👍💋
[07:10, 12/16/2017] +62 821-3730-0660: Kassaro itu mutaaddi, ning. Jd sengaja njiplak lagu. Hehe
[07:11, 12/16/2017] +62 813-3181-8080: La klo kasara yg lazim justru nggak ada yg hrs bertamggunh jwb mbah... Kan barangx pecah dg sendirinya 😁😁😁
[07:12, 12/16/2017] +62 821-3730-0660: Hhh
[07:50, 12/16/2017] +62 813-3181-8080: Mhn maaf mbah.. Mursal dlm arti khusus ما رفعه التابعي إلى رسول الله itu hadis yg dirafa', kan oleh tabi'i kpd Rasulullah... Artinya bhw seorg tabii langsung bilang قال رسول الله. Yg merafa'kan kpd Rasul itu tabii dengan menghilangkn nama sahabi di sana. Jd yg hilang bukan tabii melainkan sahabi. Simbah ini bisa aja sengaja bikin salah utk mancing orang biar komentar 😁😁😁 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
[07:56, 12/16/2017] +62 821-3730-0660: 👍🌺.Monggo yg lain ganti dg pahami dg kalimat ini.
[07:57, 12/16/2017] +62 821-3730-0660: Yg terakhir juga aku mumet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Alfiyah "Bab Waqaf"

Kajian Alfiyah Ibn Malik "Imalah"

Kajian Alfiyah "Cara Membentuk Isim Maqshur/Mamdud menjadi Tasniyah-Jamak"