Kajian Hadits "Imbas Perbedaan Sudut Pandang Seputar Hadits Inqithok"

 إلى حضرة النبي المصطفى محمّد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وأصحابه أجمعين.
وإلى جميع مشايخنا وأساتذتنا وآبائنا والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات خصوصا الى روح :
Syeikh Mahir Yasin Fahl Irak, Simbah Agus, Orang tua, keluarga dan Anak turunku, Warih firdausi , semua yang aktif berbagi ilmu, Semoga selalu dalam Rahmat Alloh di dunia dan akhirat, ilaa yaumil qiyamah wa husnul khotimah,
الفاتحة:
ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (1)
اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ (2) اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (3) ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻮﻡ اﻟﺪﻳﻦ (4) ﺇﻳﺎﻙ ﻧﻌﺒﺪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ (5)
اﻫﺪﻧﺎ اﻟﺼﺮاﻁ اﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ (6) ﺻﺮاﻁ اﻟﺬﻳﻦ ﺃﻧﻌﻤﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻏﻴﺮ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ اﻟﻀﺎﻟﻴﻦ (7)
Aamiin.
 اﻟﻘﻮﻝ اﻷﻭﻝ: اﻥ اﻟﺠﻤﻌﺔ ﻻ ﺗﻨﻌﻘﺪ ﺑﺄﻗﻞ ﻣﻦ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺣﺪﻫﻢ اﻻﻣﺎﻡ.
ﻭﺑﺬﻟﻚ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﺑﻌﺾ اﻟﻔﻘﻬﺎء ﻣﻨﻬﻢ: اﻟﺜﻮﺭﻱ، ﻭاﻟﻠﻴﺚ، ﻭاﺑﻦ اﻟﻤﻨﺬﺭ ﻣﻦ اﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ، ﻭﻫﻮ ﺭﻭاﻳﺔ ﻋﻦ اﻷﻭﺯاﻋﻲ ﻭﺃﺑﻲ ﺛﻮﺭ.
ﻭاﺳﺘﺪﻟﻮا ﻟﺬﻟﻚ ﺑﻤﺎ ﺭﻭﻱ ﻋﻦ اﻟﺰﻫﺮﻱ، ﻋﻦ ﺃﻡ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ اﻟﺪﻭﺳﻴﺔ، ﻗﺎﻟﺖ: ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ: ((اﻟﺠﻤﻌﺔ ﻭاﺟﺒﺔ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﻛﻞ ﻗﺮﻳﺔ، ﻭاﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻮﻧﻮا اﻻ ﺛﻼﺛﺔ ﺭاﺑﻌﻬﻢ اﻣﺎﻣﻬﻢ))
ﺃﺧﺮﺟﻪ اﻟﺪاﺭﻗﻄﻨﻲ، (¬1) ﻭﺃﻋﻠﻪ ﺑﺎﻻﻧﻘﻄﺎﻉ ﻓﺎﻥ اﻟﺰﻫﺮﻱ ﻟﻢ ﻳﺴﻤﻊ ﻣﻦ ﺃﻡ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ.
ﻭﺫﻫﺐ ﺑﻌﻀﻬﻢ اﻟﻰ ﺃﻧﻬﺎ ﻻ ﺗﻨﻌﻘﺪ ﺑﺄﻗﻞ ﻣﻦ ﺛﻼﺛﺔ.
ﻭﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﺃﺑﻲ ﻳﻮﺳﻒ ﻭاﻟﺰﻳﺪﻳﺔ (¬2) .
ﻭﺟﺎء ﺑﻤﻌﻨﻰ ﻫﺬا اﻟﻤﺬﻫﺐ ﺣﺪﻳﺚ اﻟﺰﻫﺮﻱ اﻟﺴﺎﺑﻖ، ﻋﻦ ﺃﻡ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ اﻟﺪﻭﺳﻴﺔ، ﻓﻘﺪ ﺟﺎء ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺭﻭاﻳﺎﺗﻪ ﻋﻨﺪ اﻟﺒﻴﻬﻘﻲ (¬3) ﺑﻠﻔﻆ: ((اﻟﺠﻤﻌﺔ ﻭاﺟﺒﺔ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻗﺮﻳﺔ ﻓﻴﻬﺎ اﻣﺎﻡ، ﻭاﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻮﻧﻮا اﻻ ﺃﺭﺑﻌﺔ، ﺣﺘﻰ ﺫﻛﺮ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺛﻼﺛﺔ)) .
ﻭﺫﻫﺐ ﺑﻌﻀﻬﻢ اﻟﻰ ﺃﻧﻬﺎ ﻻ ﺗﻨﻌﻘﺪ ﺑﺄﻗﻞ ﻣﻦ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ.
ﻭﻣﻤﻦ ﻗﺎﻝ ﺑﺬﻟﻚ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ، ﻭﺃﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﺭﻭاﻳﺔ (¬4) .
ﻭﺫﻫﺐ ﺑﻌﻀﻬﻢ اﻟﻰ ﺃﻧﻬﺎ ﻻ ﺗﻨﻌﻘﺪ ﺑﺄﻗﻞ ﻣﻦ ﺧﻤﺴﻴﻦ.
ﻭﻫﻮ ﺭﻭاﻳﺔ ﻋﻦ ﺃﺣﻤﺪ (¬5) .
ﻭﺫﻫﺐ ﺑﻌﻀﻬﻢ اﻟﻰ ﺃﻧﻬﺎ ﻻ ﺗﻨﻌﻘﺪ اﻻ ﺑﺠﻤﺎﻋﺔ ﻳﻤﻜﻦ ﺃﻥ ﺗﺘﻜﻮﻥ ﺑﻬﻢ ﻗﺮﻳﺔ ﻣﺴﺘﻘﻠﺔ،
¬___
(¬1) ﺳﻨﻦ اﻟﺪاﺭﻗﻄﻨﻲ 2/7.
(¬2) اﻟﻤﻐﻨﻲ 2/172، ﺷﺮﺡ ﻓﺘﺢ اﻟﻘﺪﻳﺮ 1/415، اﻟﻤﺠﻤﻮﻉ 4/373، اﻟﻤﺤﻠﻰ 5/46، ﻓﻘﻪ اﻻﻣﺎﻡ ﺳﻌﻴﺪ 2/9 ﻭﻣﺎ ﺑﻌﺪﻫﺎ.
(¬3) اﻟﺴﻨﻦ اﻟﻜﺒﺮﻯ 3/179.
(¬4) اﻟﻤﻐﻨﻲ 2/172، اﻟﻤﺠﻤﻮﻉ 4/373، ﻓﻘﻪ اﻻﻣﺎﻡ ﺳﻌﻴﺪ 2/9 ﻭﻣﺎ ﺑﻌﺪﻫﺎ.
(¬5) اﻟﻤﻐﻨﻲ 2/172.

ﻭﻳﻜﻮﻥ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﺑﻴﻊ ﻭﺷﺮاء ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﺼﺮ ﺑﻌﺪﺩ، ﻭﻣﻤﻦ ﻗﺎﻝ ﺫﻟﻚ ﻣﺎﻟﻚ (¬1)
ﻭﺫﻫﺐ ﺑﻌﻀﻬﻢ اﻟﻰ ﺃﻥ اﻟﺠﻤﻌﺔ ﺗﻨﻌﻘﺪ ﺑﻤﺎ ﺗﻨﻌﻘﺪ ﺑﻪ اﻟﺠﻤﺎﻋﺔ.
ﻭﺑﺬﻟﻚ ﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﺣﺰﻡ (¬2) .
ﻓﻤﻦ ﺃﺧﺬ ﺑﺎﻟﻤﻨﻘﻄﻊ ﺃﻋﻤﻞ ﻣﻘﺘﻀﺎﻩ ﻫﻨﺎ، ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺄﺧﺬ ﺑﻪ اﺗﺠﻪ ﻟﻻﺳﺘﺪﻻﻝ اﺗﺠﺎﻫﺎ ﺁﺧﺮ ﻭﻗﺪ ﺻﺮﺡ ﻏﻴﺮ ﻭاﺣﺪ ﻣﻦ اﻟﺤﻔﺎﻅ: ﺑﺄﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﺜﺒﺖ ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ اﻟﻌﺪﺩ اﻟﺬﻱ ﺗﻨﻌﻘﺪ ﺑﻪ اﻟﺠﻤﻌﺔ (¬3)
ﻭﻣﺜﺎﻝ ﺫﻟﻚ اﻳﻀﺎ:
ﺣﺪﻳﺚ ﻳﻌﻘﻮﺏ ﺑﻦ اﺑﺮاﻫﻴﻢ اﻻﺳﻜﻨﺪﺭاﻧﻲ، ﻋﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﻤﺮﻭ، ﻋﻦ اﻟﻤﻄﻠﺐ، ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ، ﻗﺎﻝ: ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ: ((ﺻﻴﺪ اﻟﺒﺮ ﺣﻼﻝ ﻣﺎ ﻟﻢ ﺗﺼﻴﺪﻭﻩ اﻭ ﻳﺼﺎﺩ ﻟﻜﻢ)) . (¬4)
ﻭﻫﺬا ﺳﻨﺪ ﻣﻨﻘﻄﻊ؛ ﻓﺎﻟﻤﻄﻠﺐ ﺑﻦ ﺣﻨﻄﺐ ﺑﻦ اﻟﺤﺎﺭﺙ اﻟﻤﺨﺰﻭﻣﻲ ﻟﻢ ﻳﺴﻤﻊ ﻣﻦ ﺟﺎﺑﺮ.
¬___
(¬1) اﻻﺷﺮاﻑ ﻟﻠﺒﻐﺪاﺩﻱ 1/127.
(¬2) اﻟﻤﺤﻠﻰ 5/46.
(¬3) ﻧﺼﺐ اﻟﺮاﻳﺔ 2/197، ﻧﻴﻞ اﻻﻭﻃﺎﺭ 3/265.
(¬4) ﺃﺧﺮﺟﻪ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺯاﻕ (8349) ، ﻭﺃﺣﻤﺪ 3/362 ﻭ 387 ﻭ 389، ﻭﺃﺑﻮ ﺩاﻭﺩ 2/171 ﺭﻗﻢ (1851) ، ﻭاﻟﺘﺮﻣﺬﻱ 3/203 ﺭﻗﻢ (846) ، ﻭاﻟﻨﺴﺎﺋﻲ 5/187، ﻭاﺑﻦ ﺧﺰﻳﻤﺔ (2641) ، ﻭاﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ (3971) ، ﻭاﻟﺤﺎﻛﻢ 1/452، ﻭاﻟﺒﻴﻬﻘﻲ 5/190، ﻭاﻟﺒﻐﻮﻱ (1989) ﻛﻠﻬﻢ ﻣﻦ ﻃﺮﻳﻖ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﻤﺮﻭ، ﺑﻬﺬا اﻻﺳﻨﺎﺩ. ﻭﺃﺧﺮﺟﻪ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ 1/323، ﻭاﻟﻄﺤﺎﻭﻱ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ اﻟﻤﻌﺎﻧﻲ 2/171، ﻭاﻟﺪاﺭﻗﻄﻨﻲ 2/291 ﻣﻦ ﻃﺮﻳﻖ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﻤﺮﻭ، ﻋﻦ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﺑﻨﻲ ﺳﻠﻤﺔ، ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ، ﺑﻪ.
👉Polemik beda sudut pandang seputar hadits inqithok ini berimbas pada perbedaan persepsi hukum yg ditimbulkan, yaitu;
💣1. Bahwa sholat jumat itu minimal harus terdiri dari 4 orang, yang salah satunya sebagai imam.  Pendapat itu diusung oleh imam abu hanifah, imam tsaury, imam laits, imam ibnu mundzir dari kalangan syafiiah. Begitu pula pendapat yang diusung oleh imam auzay dan aby tsaur.
Pendapat diatas berdiri diatas legal standing sunnah dimana nabi pernah bersabda:" Sholat jumat itu wajib atas setiap satu kumpuln penduduk,meski warganya cuma empat,orang.
Hadits yg dikeluarkan oleh imam daruquthny diatas cacat dari sisi " keterputusan", dimana rowi yang bernama Zuhry tidak mendengar dari Ummi Abdullah.
Ada juga pendapat lain yg berpegang bahwa minimal untuk didirikannya sholat jumat itu 3 orang.
Landasan dalil haditsnya masih sama dengan diatas, hanya saja ada tambahan" bahkan andai saja cuma didapati 3 orang saja, maka wajib didirikan sholata jumat".
Untuk pendapat ini diusung oleh imam Abi Yusuf dan mazhab zaidiyyah.
Ada juga pendapat lain yang mengatakan, bahwa jumlah minimal untuk didirikannya sholat jumat itu 40 orang. Pendapat ini diusung oleh imam syafii dan imam Ahmad yg ditemukan dalam satu riwayat pendapatnya.
Ada juga sebagian yg berpendapat bahwa jumlah minimal itu adalah 50 orang. Riwayat ini juga sama didapat dari imam Ahmad.
Ada lagi pendapat lain, yg sarat minimal itu bukan berupa nominal tp adat. Adat disitu adalah estimasi jumlah,bahwa peserta jamaah tadi andai dianggap satu kumpulan penduduk disitu sudah pantas untuk membentuk administrasi kependudukan secara mandiri( desa/ kampung).
Ada juga pendapat yg diusung oleh imam malik, bahwa minimal dilegalnya secara syarak untuk pendirian sholat jumat adalah standar aktifitas ekonomi, yaitu andai satu masarakat tersebut sudah bisa berputar roda keekonomiannya dalam bentuk jual beli kebutuhan sudah berjalan. Adapun yang paling simpel pendapat ibmu hazm, dimana ia hanya mensyaratkan : asal sudah bisa dikatakan jamaah( ada imam dan makmum) maka sudah cukup.
Berbagai warna warni pendapat diatas bermula dari hadits yg terputus diatas. Jika v mujtahid tadi berasumsi bahwa hadits terputus diatas layak untuk diamalkan, mk mereka beramal atas hadits itu.
Yg beramal dengan hadits munqothik diatas jg masih beda, karena yang satu mengganggap ada tambah " bahkan meski cuma tiga orang "- yg satunya tidak menganggap ada tambahan kalimat itu.
Adapun yg menolak dan berpendapat bahwa hadits munqothik itu dzoif yang tidak layak untuk diamalkan, maka mereka merumuskan hukum dengan pertimbangan sumber hukum syarak yang lain.
Dan yang jelas, menurut pada pakar dukun hadits, bahwa jumlah secara shorih mengenahi berapa orang untuk legalnya didirikan sholat jumat tidak disebutkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Alfiyah "Bab Waqaf"

Kajian Alfiyah Ibn Malik "Imalah"

Kajian Alfiyah "Cara Membentuk Isim Maqshur/Mamdud menjadi Tasniyah-Jamak"