Faidah Agung Kutipan Dari Tafsir Imam ar-Razi

🌹 *Faidah Agung Kutipan Dari Tafsir Imam ar-Razi*🌹
◻ Salah seorang ulama tafsir Ahlussunnah wal-Jama'ah terkemuka pada zamannya; Imâm Fakhr ad-Din ar-Razi dalam kitab tafsirnya yang sangat terkenal; at-Tafsîr al-Kabîr , menuliskan sebagai berikut:

" ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺸﺒﻬﺔ ﺍﺣﺘﺠﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﺇﺛﺒﺎﺕ ﺍﻟﻤﻜﺎﻥ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ " ﺃَﺃَﻣﻨﺘﻢ ﻣﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ " ﺃﻱ ﺃﻥ ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻥ ﻓﻮﻕ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺃﻭ ﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﺍﻷﻣﺎﻛﻦ ﻫﻮ ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺍﻟﻤﺸﺒﻬﺔ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻗﺎﺳﻮﺍ ﺍﻟﺨﺎﻟﻖ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻕ ﻭﻫﻮ ﻗﻴﺎﺱ ﻓﺎﺳﺪ ﻣﻨﺸﺆﻩ ﺍﻟﺠﻬﻞ ﻭﺍﺗﺒﺎﻉ ﺍﻟﻮﻫﻢ "
Maknanya:
“Ketahuilah bahwa kaum Musyabbihah menetapkan bahwa Allah memiliki tempat, yaitu arah atas, dengan bersandarkan kepada firman Allah QS. al-Mulk: 16.

⛔ Mereka berkeyakinan bahwa Allah bertempat atau bersemayam di atas 'Arsy, atau tempat lainnya yang berada di arah atas, yaitu langit.
⛔ Sumber kebatilan (aqidah) mereka ini berasal dari karena mereka mengqiyaskan (menyerupakan) Allah dengan makhluk-Nya.
⛔ Qiyas mereka semacam ini jelas rusak. Ini adalah qiyas yang didasarkan di atas kebodohan dan khayalan” [1] .

💠 Dalam kitab yang sama Imam al-Fakhr ar-Razi menuliskan sebagai berikut:
" ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ " ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻌﻠﻲ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ " ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﻜﻮﻧﻪ ﻋﻠﻴﺎ ﺍﻟﻌﻠﻮ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻬﺔ ﻭﺍﻟﻤﻜﺎﻥ ﻟﻤﺎ ﺛﺒﺘﺖ ﺍﻟﺪﻻﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﻓﺴﺎﺩﻩ، ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﺍﻟﻌﻈﻤﺔ ﺑﺎﻟﺠﺜﺔ ﻭﻛﺒﺮ ﺍﻟﺠﺴﻢ، ﻷﻥ ﺫﻟﻚ ﻳﻘﺘﻀﻲ ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺆﻟﻔﺎ ﻣﻦ ﺍﻷﺟﺰﺍﺀ ﻭﺍﻷﺑﻌﺎﺽ، ﻭﺫﻟﻚ ﺿﺪ ﻗﻮﻟﻪ " ﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃَﺣﺪ " ، ﻓﻮﺟﺐ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻲ ﺍﻟﻤﺘﻌﺎﻟﻲ ﻋﻦ ﻣﺸﺎﺑﻬﺔ ﺍﻟﻤﻤﻜﻨﺎﺕ ﻭﻣﻨﺎﺳﺒﺔ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﺎﺕ، ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﺍﻟﻌﻈﻤﺔ ﺑﺎﻟﻘﺪﺭﺓ ﻭﺍﻟﻘﻬﺮ ﺑﺎﻻﺳﺘﻌﻼﺀ ﻭﻛﻤﺎﻝ ﺍﻹﻟﻬﻴﺔ "

Maknanya:
“Firman Allah:
وهو العلي العظيم
“Wa Huwa al-‘Aliyy al-‘Azhîm”(QS. asy-Syura: 4),

⛔ ☝🏻 Ayat ini *tidak boleh dipahami bahwa Allah al-'Aliyy dalam pengertian arah dan tempat*, karena telah tetap kebenaran argumen akan kerusakan keyakinan semacam itu.
⛔ Demikian pula al-'Azhiim tidak boleh dipahami bahwa Dia maha besar dalam pengertian bentuk.
Karena jika dipahami dalam pengertian bentuk maka berarti Dia tersusun dari bagian-bagian.
Keyakinan semacam ini jelas menyalahi firman Allah:
{ولم يكن له كفوا أحد}
Maknanya:
“Dia Allah tidak menyerupai suatu apapun dan tiada sekutu bagi-Nya” (QS. al-Ikhlash: 4) .

💠 *Dengan demikian nyatalah bahwa yang dimaksud sifat al-'Aliyy [bagi Allah] artinya adalah Allah maha suci dari menyerupai segala makhluk yang baharu ini.*
💠 *Dan yang dimaksud al-'Azhiim artinya dalam pengertian bahwa Allah kuasa, maha menundukkan, dan maha sempurna pada sifat-sifat ketuhanan-Nya”* [2].

--------------------------------------


[1] at-Tafsîr al-Kabîr, j. 30, h. 69.

[2] Ibid, j. 27, h. 144
🌴علم أهل السنة مفتاح الجنة🌴

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Alfiyah "Bab Waqaf"

Kajian Alfiyah Ibn Malik "Imalah"

Kajian Alfiyah "Cara Membentuk Isim Maqshur/Mamdud menjadi Tasniyah-Jamak"