Kajian Fiqih "Wudhunya Orang yang Junub"

إلى حضرة النبي المصطفى محمّد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وأصحابه أجمعين.
وإلى جميع مشايخنا وأساتذتنا وآبائنا والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات خصوصا الى روح :

Ibnu Hazm, Simbah Agus, Orang tua, keluarga dan Anak turunku, Warih firdausi , semua yang aktif berbagi ilmu, Semoga selalu dalam Rahmat Alloh di dunia dan akhirat, ilaa yaumil qiyamah wa husnul khotimah,

الفاتحة:
ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (1)
اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ (2) اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (3) ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻮﻡ اﻟﺪﻳﻦ (4) ﺇﻳﺎﻙ ﻧﻌﺒﺪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ (5)
اﻫﺪﻧﺎ اﻟﺼﺮاﻁ اﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ (6) ﺻﺮاﻁ اﻟﺬﻳﻦ ﺃﻧﻌﻤﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻏﻴﺮ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ اﻟﻀﺎﻟﻴﻦ (7)

Aamiin.

Yang masih junub, disunnahkan wudhu saat mau tidur dan makan.

ﻣﺴﺄﻟﺔ ﻳﺴﺘﺤﺐ اﻟﻮﺿﻮء ﻟﻠﺠﻨﺐ ﺇﺫا ﺃﺭاﺩ اﻷﻛﻞ ﻭاﻟﻨﻮﻡ

 

118. Mau makan, tidur, dzikir, menjawab salam, maka disunnahkan wudhu dulu, sa'at ia dalam kondisi junub. Jadi bukan wajib hukumnya.

118 - ﻣﺴﺄﻟﺔ: ﻭﻳﺴﺘﺤﺐ اﻟﻮﺿﻮء ﻟﻠﺠﻨﺐ ﺇﺫا ﺃﺭاﺩ اﻷﻛﻞ ﺃﻭ اﻟﻨﻮﻡ ﻭﻟﺮﺩ اﻟﺴﻼﻡ ﻭﻟﺬﻛﺮ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ، ﻭﻟﻴﺲ ﺫﻟﻚ ﺑﻮاﺟﺐ.

 

Jika ada yang protes, tidak cukupkah untuk mewajibkan wudhu bagi yang junub saat mau beraktifitas hal hal tersebut diatas, jika melirik hadits " bahwa nabi membenci kondisi dzikir tanpa suci? "

ﻓﺈﻥ ﻗﻴﻞ: ﻓﻬﻼ ﺃﻭﺟﺒﺘﻢ ﺫﻟﻚ ﻛﻠﻪ ﻟﻘﻮﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - «ﺇﻧﻲ ﻛﺮﻫﺖ ﺃﻥ ﺃﺫﻛﺮ اﻟﻠﻪ ﺇﻻ ﻋﻠﻰ ﻃﻬﺮ»

 

Juga hadits nabi untuk umar yg di perintahkan untuk wudhu dulu sembari mencuci dzakarnya saat kondisi junub mau tidur lagi?

ﻭﻟﻘﻮﻟﻪ «- ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻟﻌﻤﺮ ﺑﻦ اﻟﺨﻄﺎﺏ - ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ - ﺇﺫ ﺫﻛﺮ ﻟﻪ ﺃﻧﻪ ﺗﺼﻴﺒﻪ اﻟﺠﻨﺎﺑﺔ ﻣﻦ اﻟﻠﻴﻞ - ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -: ﺗﻮﺿﺄ ﻭاﻏﺴﻞ ﺫﻛﺮﻙ ﺛﻢ ﻧﻢ»

 

Juga hadits Aisyah yg menceritakan bahwa nabi juga wudhu dulu saat mau makan dan tidur, di mana kondisi nya sedang junub?

ﻭﻟﻤﺎ ﺭﻭﺗﻪ ﻋﺎﺋﺸﺔ - ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ - «ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻛﺎﻥ ﺇﺫا ﺃﺭاﺩ ﺃﻥ ﻳﺄﻛﻞ ﺃﻭ ﻳﻨﺎﻡ ﻭﻫﻮ ﺟﻨﺐ ﺗﻮﺿﺄ ﻭﺿﻮءﻩ ﻟﻠﺼﻼﺓ» .

 

Pertanyaan pertanyaan diatas saya jawab( Ibnu Hazm), bahwa hadits tentang tidak sukanya nabi bagi orang junub yg dzikir itu telah dimansukh hadits ubadah bin shoomid dibawah ini:

" anjuran nabi agar berdoa dzikir saat bangun dari tidur ".

ﻗﻠﻨﺎ ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ اﻟﺘﻮﻓﻴﻖ: ﺃﻣﺎ اﻟﺤﺪﻳﺚ ﻓﻲ ﻛﺮاﻫﺔ ﺫﻛﺮ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺇﻻ ﻋﻠﻰ ﻃﻬﺮ ﻓﺈﻧﻪ ﻣﻨﺴﻮﺥ ﺑﻤﺎ ﺣﺪﺛﻨﺎﻩ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺧﺎﻟﺪ ﺛﻨﺎ ﺇﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺛﻨﺎ اﻟﻔﺮﺑﺮﻱ ﺛﻨﺎ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﺛﻨﺎ ﺻﺪﻗﺔ ﺛﻨﺎ اﻟﻮﻟﻴﺪ ﺑﻦ ﻣﺴﻠﻢ ﺛﻨﺎ اﻷﻭﺯاﻋﻲ ﺣﺪﺛﻨﻲ ﻋﻤﻴﺮ ﺑﻦ ﻫﺎﻧﺊ ﺣﺪﺛﻨﻲ ﺟﻨﺎﺩﺓ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺃﻣﻴﺔ ﺛﻨﺎ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺑﻦ اﻟﺼﺎﻣﺖ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗﺎﻝ: «ﻣﻦ ﺗﻌﺎﺭ ﻣﻦ اﻟﻠﻴﻞ ﻓﻘﺎﻝ: ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ، ﻟﻪ اﻟﻤﻠﻚ ﻭﻟﻪ اﻟﺤﻤﺪ ﻭﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﻲء ﻗﺪﻳﺮ، اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻭﺳﺒﺤﺎﻥ اﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ ﻭاﻟﻠﻪ ﺃﻛﺒﺮ ﻭﻻ ﺣﻮﻝ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﻠﻪ، ﺛﻢ ﻗﺎﻝ: اﻟﻠﻬﻢ اﻏﻔﺮ ﻟﻲ، ﺃﻭ ﺩﻋﺎ اﺳﺘﺠﻴﺐ ﻟﻪ، ﻓﺈﻥ ﺗﻮﺿﺄ ﻭﺻﻠﻰ ﻗﺒﻠﺖ ﺻﻼﺗﻪ»

Imam aly ( Ini maksudnya Aly pendiri mazhab dzohiri) berkata:
" bahwa hadits diatas adalah dilalah akan diperbolehkannya dzikir meski tidak dalam kondisi suci.
Selain itu andai tidak diketahui mana hadits yg lebih dulu dan belakangan, maka jelas hadits barusan tidak bisa dimansukh, karena berisi fadzooil. Karena fadzooil itu adalah anugerah, mk gak bisa dimansukh.

ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻲ: ﻓﻬﺬﻩ ﺇﺑﺎﺣﺔ ﻟﺬﻛﺮ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﻌﺪ اﻻﻧﺘﺒﺎﻩ ﻣﻦ اﻟﻨﻮﻡ ﻓﻲ اﻟﻠﻴﻞ ﻭﻗﺒﻞ اﻟﻮﺿﻮء ﻧﺼﺎ، ﻭﻫﻲ ﻓﻀﻴﻠﺔ، ﻭاﻟﻔﻀﺎﺋﻞ ﻻ ﺗﻨﺴﺦ ﻷﻧﻬﺎ ﻣﻦ ﻧﻌﻢ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻨﺎ، ﻗﺎﻝ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: {اﻟﻴﻮﻡ ﺃﻛﻤﻠﺖ ﻟﻜﻢ ﺩﻳﻨﻜﻢ ﻭﺃﺗﻤﻤﺖ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻧﻌﻤﺘﻲ}

[ اﻟﻤﺎﺋﺪﺓ: 3]